Kalah di finish
Banyak para pembalap yang menghabiskan tenaganya untuk menjadi sang juara. namun mereka harus rela menerima kekalahan sebab mereka tidak fokus dalam perjalanan menuju garis finishnya. Entah apa yang menjadi penyebabnya. Satu contoh polemik yang tidak di sikapi dengan sabar dan kedewasaan, malah akan berdampak pada akhir perjalanan. Begitu juga makhluk di dunia ini. Kita tidak tau finishing kita akan seperti apa nanti. namun dibalik itu kita selalu berharap agar hasil finishing kita bagus seperti waktu kita memulai star. tapi pertanyaannya apa yang menjadi modal kita waktu kita berada digaris star?. Memang garis star tak seperti ketika dipertengahan jalan lebih-lebih di akhir jalan, akan tetapi dari garis starlah kita akan me-reka-reka jalan tengah dan finishing kita seperti apa. Banyak perantau dunia yang berguguran gara-gara tidak mampu mengatasi satu polemik yang tidah diatasi dengan sikap sabar dan kedewasaan. Kita ambil satu contoh kekalahan kaum muslimin diperang uhud. Bagaimana proses (taktik jitu peperangan) yang mereka lakukan sudah sedemikian bagus bahkan mereka hampir saja mengangkat tropi kemengan mereka, namun naas satu kejadian menimpa kaum muslimin, yang disebabkan satu polemic, satu permasalahan para pemegang kendali pertahanan (pemanah), adalah lunturnya rasa kesabaran dan kedewasaan yang seharusnya tertanam dihati mereka. Ratusan jiwa pun harus rela melemparkan tropi kemenangan mereka kepada musuh yang seharunya tertunduk malu. Bahkan kaum muslimin rela lari terbirit-birit akibat kejaran panah yang membuntuti mereka. Ini sudah cukup menjadi contoh buat kita para pejuang peraih kesuksesan. Bagaimana kekalahan dan rasa malu akan selalu dikenang sampai akhir kehidupan. Satu acungan jempol buat kaum musyrikin atas kecerdikanya membaca peluang meraih kemenangan. Khususnya kholid bin walid yang dengan tenang mengamati gerak-gerik yang dilakukan oleh kaum muslimin. Beralih dari perang uhud yang sudah menjadi pelajaran buat kita. Kami akan bahas seorang pemuka agama yang sempat tenar namanya di santero dunia, dia adalah barsisoh. Sudah pernah dengar riwayat hidupnya atau pernah baca. Ya dialah bersisoh yang akan kami ceritakan sekarang.
Tahukah kamu barsisoh?, yang mendapat stempel laknat dari Allah dan dijauhkan dari rahmatnya gara-gara satu kesalahannya adalah meminum khomer. Dia hidup kira-kira pada tahun 220, pada tahun itu dia sama sekali tidak pernah melakukan kemaksiatan barang sekejab mata pun. Dan al-hamdulillahnya oleh Allah di karunia banyak sekali santri. Tahukah kamu tentang Para santrinya? Kesemua santrinya bisa berjalan di udara (terbang) berkat doanya dan ibadahnya sampai-sampai para malaikat kagum kepadanya. Tentang kekagumannya kepada barsisoh sehingga Allah berfirman kepada para malaikat itu. Yang artinya “sesunggunya aku (Allah)adalah dzat yang paling mengetahui di balik ketidak tahuan kalian, sesungguhnya barsisoh yang kalian kagumi itu dalam sifat ilmu-Ku dia akan kufur dan dia akan masuk neraka selama-lamanya sebab ia meminum khomer”. Dan dengan izin Allah pula para iblis dibukakan pendengaranya, iblis mendengar tentang apa yang akan terjadi kepada barsisoh. Kemudian si iblis menyamar sebagai manusia yang berlagak seperti orang yang ahli ibadah kepada allah. Tanpa disadari memanggil si iblis tadi dan berkata “apa yang kamu inginkan”? Tanya barsisoh kepada iblis. Lantas iblis menjawabnya “aku adalah orang yang ahli ibadah, aku datang kepadamu agar aku dapat membantumu beribadah kepada Allah”. “siapa orang yang berkeinginan ibadah kepada Allah, maka dia (Allah) akan memberinya kemampuan”. Tegas barsisoh kepada si iblis. Mendengar ucapan barsisoh seperti itu kepadanya lantas iblis itu berdiri dan malakukan ibadah kepada Allah. Ibadah yang dilakukan oleh iblis kurang lebih 3 hari 3 malam, tidak tidur, makan dan juga minum. Mengetahui iblis yang menyamar beribadah sekuat itu, barsisoh pun berkata kepadanya “hei aku adalah orang yang ahli ibadah namun aku tidak mengorbankan waktu istirahatku untuk beribadah, aku tidur, makan dan minum. Sedang aku liat kamu tidak tidur, makan dan minum, dan selama aku beribadah aku tidak bisa melakukan seperti apa yang kamu lakukan itu”. Si iblispun menjawab. “aku hamba yang penah melakukan dosa, kala aku teringat kesalahan ku, tidur dan makan seolah hilang dari ingatanku”. Tanpa basa-basi barsisoh langsung berkata. “dimana aku bisa melakukan dosa, agar aku bisa sepertimu”. “pergilah dan lakukanlah dosa sungguh Allah maha ROHIM niscaya kamu akan merasakan manisnya taat”. Kata si iblis penuh bangga. “Dimana aku bisa melakukanya” Tanya barsisoh. Iblis berkata. ”berzinalah”. Barsiso menjawab. “maaf kalau itu aku tidah bisa”. “Membunuhlah”. Ucap si iblis. Barsiso menjawab. “maaf kalau itu aku tidah bisa”. “oke kalau kau tak bisa, minumlah khomer, bahwasanya khomer itu sunggulah enteng”. Penawaran terakhir si iblis. “dimana aku bisa dapatkan minuman itu”. Tanya barsisoh. “Pergilah kesebuah desa ini” kata si iblis. Tanpa basa-basi barsisoh pergi ketempat yang sesuai dia tunjuk. Setelah sampai di sana barsisoh melihat wanita cantik yang sedang berjualan khomer dan barsiaoh langsung menuju tempat wanita itu, lantas meminumnya, maka mabuklah ia. Karena akal sudah tidak stabil kemudian wanita penjual khomer tersebut ia perkosa, tak lama kemudian suaminya tau kalau istrinya sedang di perkosa oleh seorang pemabuk, lantas suaminya pun cepat-cepat masuk kerumahnya dan ternyata benar. Karena suaminya tak terima atas perlakuan yang dilakukan oleh barsisoh yang sedang mabuk tersebut suaminyapun memukul bersisoh, namun naas barsisoh malah mukul balik si suaminya wanita yang diperkosanya itu meninggal dunia. tak lama dari kejadian itu si iblis yang menyamar sebagai manusia itu datang dan membawa barsisoh kepada hakim. Setelah dibawa kehakim barsiso dan di jelaskan kesalahannya. Kemudian barsisoh di seret oleh warga setempat dan di cambuk sebanyak 80 kali sebagai ta’zir minum khomer, kemudian di cambuk 100 kali karena telah melakukan zina dan yang terakhir basiso di salib karena ia telah membunuh. Sebelum hukuman dilaksanakan si iblis tadi datang menghampirinya dan berkata “baggaimana keadaanmu barsiso”. Barsisoh menjawab dengan nada penuh kesakitan,” siapa orang mengikuti temannya yang jelek, maka balasanya juga jelek”. “itu masalahmu, hingga aku memotong lehermu sekarang, jika kamu ingin turun dari tempat ini maka aku akan menurunkanmu”. Dengan nada menyerah barsisoh pun berkata, “hei, apa yang kamu inginkan dariku”. “kamu, sujudlah kepadaku satu kali saja” kata si iblis. Barsiso menjawab, “bagamana mungkin aku dapat bersujud kepadamu sedangkan aku di ikat seperti in”. “sujud dengan menggunakan isyaroh” kata si iblis penuh tipu daya. Karena imannyapun sudah luntur dari hatinya, maka bersujudlah barsisoh kepada iblis tadi sehingga ia kufur dan ketika itu ia meninggal dunia dengan tanpa iman apapun. Naudzubillah tsumma naudzubillah…..itulah satu contoh perjalanan hidup manusia yang gagal ketika selangkah lagi akan melewati garis finish dan ia pun mati dengan tanpa membawa iman sama sekali serta menjadi penghuni neraka selama-lamanya.
disarikan dari kitab dzurrotun nashihin