Rusia,
Menginstalisasi Islam Di Era Modernisasi
Angin sejuk dan kabar bahagia menerpa seluruh umat islam yang tersebar diseluruh penjuru dunia. Kenapa demikian, karena di era merajalelanya modernisani seperti sekarang ini, rusia masih menyempatkan dan menumbuh-kembangkan agama samawi itu bahkan Rusia akan menjadi satu negara terbesar penganut agama islam. Tidak dapat dipungkiri, kalau eksistensi dan kekonsistenannya agama Islam menjadi agama dengan penyebaran yang sangat pesat di sepanjang sejarah. Survei membuktikan kalau islam akan menjadi agama yang berkembang pesat di negara-negara yang sebelumnya islam hanya menjadi minoritas disana, salah satunya adalah Rusia. Negara yang sebelumnya terkenal dengan kiblat komunisme itu, akan menjadi negara yang menganut agama Islam terbesar di dunia. Opini tersebut diperkuat oleh pernyataan presiden rusia (Vladimir Putin) seperti dilansir Sharia.co.id, Pada tanggal 11 Juni 2015 dalam pertemuan International Forum muslim Rusia dunia Islam. Membahas perkembangan dialog visi strategis dengan dunia islam yang dihadiri oleh 15 tokoh muslim dari 15 negara dari negara-negara islam. Vladimir Putin, berulang kali mencatat bahwa “warga muslim rusia bukan pengunjung melainkan penduduk asli dari tanah kami”. Ujarnya.
Forum ini terbentuk atas prakarsa Presiden Russia Vladimir Putin pada tahun 2006, untuk menciptakan kedekatan Rusia dengan Dunia Islam dan mengembangkan kemitraan strategis dalam berbagai bidang. Kemudian sidang dilakukan secara berkala di Moskow, St. Peter, kazan, dan negara-negara islam anggota lainnya. Hadir dalam acara ini, Sekjen OKI Mr. Iyad Madani, Presiden Republik Tatarstan Rustam Minnikhanov Nurgalievich, tokoh kementrian Rusia Sergey Victorovich, Mufti Russia Syeikh Ravil Gainutdin, termasuk Tokoh Muslim Indonesia Prof. Dr. Din Syamsuddin yang diangkat kembali sebagai anggota group kemitraan Strategis Rusia dunia Islam.
Dalam sejarahnya, muslim pertama di wilayah rusia terkini adalah masyarakat dagestani di (kawasan derbent) selepas pentaklukan arab (abad ke-8). mayoritas muslim di rusia mengikuti ajaran islam sunni dalam beberapa kawasan, terutama di dagestan dan chechnya. Dan Terdapat dua Mazhab di Rusia, yaitu Mazhab Syafi’i di Kaukasus Utara dan Mazhab Hanafi di wilayah negara lainnya. Ada juga tradisi sufisme, yang diwakili oleh tarekat naqsyabandi dan shazili dipimpin oleh shaykh said afandi al-chirkawi ad-daghestani. amalan sufi memberikan orang kaukasus semangat kuat untuk menolak tekanan orang asing, dan telah menjadi legenda di antara pasukan rusia yang melawan orang kaukasus pada zaman tsar.
Di Rusia sendiri memang sudah banyak berdiri masjid yang secara resmi, yang jumlahnya mencapai 6790 masjid, namun jumlah sebenarnya jauh lebih besar dan terus bertambah. Di Dagestan saja terdapat kira-kira 2000 – 3000 masjid, tidak hanya di dagestan, di daerah lainnya pun juga banyak berdiri masjid-masjid kokoh terutama di daerah tarastan yang dalam sepuluh tahun terakhir jumlah masjid disana melebihi angka 2500. Sedangkan ibukota Rusia jumlah pemeluk Islam yang melebihi 6 juta orang dan terdapat 20 komunitas Muslim dan 5 masjid yang berdiri disana. Menurut pakar data Rusia, sedikitnya terdapat 9000 masjid di berbagai macam daerah yang tersebar di negara Rusia.
Selain banyaknya bangunan masjid yang berdiri kokoh, juga terdapat berbagai macam organisasi-organisi islam. tercatat kurang lebih 4831 organisasi keagamaan Muslim lokal yang tersebar diseluruh pelosok negeri rusia. Khususnya di daerah volga tersebar kira-kira 1945 diikuti daerah kaukasus utara 980 dan daerah ural 316 ORMAS Islam, sisanya tersebar didaerah-daerah lainnya. Menurut status dewan federal (pusat) terdapat tiga organisasi muslim besar di rusia, adalah:
1. Dewan Mufti Rusia (berbasis di Moskwa). Pemimpinnya Mufti Ravil Gainutdin. Dewan ini memimpin 1,686 komunitas.
- Administrasi Keagamaan Pusat dari Muslim Rusia (berbasis di Ufa). Dipimpin oleh Mufti Talgat Tadzhuddin dan mempersatukan 522 komunitas.
- Pusat Koordinasi Muslim di Kaukasus Utara yang dipimpin oleh Ismail Berdiyev, Mufti Karachai-Cherkassia dan wilayah Stavropol, dan terdiri dari 830 komunitas.
Dalam beberapa tahun terakhir hubungan antara Muslim di Rusia dan Indonesia telah meningkat karena pekerjaan yang baik dan usaha yang dilakukan oleh Dubes Indonesia Bapak Hamid Awaludin dan diplomat M. Aji Surya dan Enjay Diana.