hikmah berjihad dengan harta
Jika kita mendengar kata-kata jihad, sudah pasti pertumpahan darah, pembunuhan yang terfikir pertama kali dari otak kita. Disisi Allah, jihad dengan badan atau berperang menghalangi kemungkaran atau musuh sama dengan jihat menggunakan harta benda. Kenapa bisa sama? Mungkin itu pertanyaan yang akan terlontar dari mulut kita. Dengan hartalah alat-alat perang bisa kita dapatkan, armada darat, armada laut, meriam, peluru, tank dan sebagainya. setangguh apapun musuh yang kita hadapi, kita tidak akan gentar jika peralatan perang yang kita punyai sudah mempuni. Jika peralatan perang tidak dalam genggaman kita kemungkinan besar kita akan mengalami kekalahan. Disinilah letak pentingnya harta dalam berjihad dan harta menjadi penyangga utama bagi setiap mujahidin. Maka andaikan eksistensi harta tidak ada bagi orang yang berjihad niscaya mereka tidak mau melaksanakan jihad. Allah berfirman, yang artinya : perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan ole) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan allah adalah serupa dengan sebutir benih yang dapat menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seraus biji, Allah melipat gandakan (pahala) bagi siapa yang Ia kehendaki. Dan Allah maha luas (karunia-Nya) lagi maha mengetahui. (QS. Al-baqarah, 261). Tahukah kita dari keutamaan berjihad dengan harta benda?. Rasulullah bersabda yang artinya: “barangsiapa memberikan nafkah kepada orang yang berjihad di jalan allah dan dia berada dirumahnya, maka baginya setiap satu dirham dilipat menjadi 700 dirham dan barangsiapa berjihad dengan kekuatannya atau badannya dijalan Allah, maka setiap satu dirham baginya 700 dirham”. Rasulullah juga bersabda “barangsiapa melayani sebuah kaum yang berperang di jalan Allah maka baginya satu qirath pahala dari setiap kaum itu, satu qirath itu tidak berkurang satupun dari pahala kaum tersebut dan paling utamanya orang yang berperang adalah orang yang menjadi pelayanya dan menjaga hewan ternaknya”. Sekarang tinggal bagaimana kita menyikapinya, berjihad dengan badan atau dengan harta benda? tentu yang paling baik adalah berjihad dengan keduanya. Namun, yang namanya manusia sudah pasti mempunyai kekurangan. Oleh karenanya, jika kita tidak mampu berjihad dengan turun lapangan langsung kita dapat menyisihkan harta kita kepada orang-orang yang berjihad di jalan Allah. Itupun pahalanya sama dengan berjihad dengan badanya.
Terima kasih, semoga bermanfaat.
Disarikan dari kitab hikmah at-tasyri’ wa falsafatihi