Al-mahalli lahir pada bulan syawwal 791 H/1388 M di kairo,mesir dan wafat pada pertengahan bulan ramadhan tahun 864 H/1459 M. Nama lengkap beliau adalah Jalaluddin Muhammad Bin Ahmad Bin Muhammad Bin Ibrahim Bin Hasyim Bin Ahmad Al-Mahalli Al-Mishri. Beliau lahir sebagai anak yang berkepribadian cerdas, warak, sederhana, shaleh, berhati bersih, pemberani, setia mengikuti jejak salafus-shaleh, penegak amar ma’ruf nahi mungkar dan tak peduli dengan ancaman orang-orang dholim. Beliau berprofesi sebagai pedagang, pernah ditawari menjadi qodi namun beliau menolaknya.
Semenjak kecil beliau sudah terbiasa menimba ilmu agama, seperti ilmu fiqh, usul fiqh. Beliau menimba ilmu kepada ulama besar di masanya seperti imam syamsuddin al-birmawi, beliau banyak mendapat ilmu darinya. Al-mahalli menimba ilmu fiqh kepada imam Jalaluddin Al-Bulqini Dan Abu Zur’ah Al-Iraqi, menimba ilmu usul kepada Imam ‘Izzuddin Bin Jama’ah, menimba ilmu nahwu kepada imam syamsuddin a-syatnufi dan imam syihabuddin al-ujaimi, cucu dari ibnu hisyam, menimba ilamu faraid dan hisab kepada imam nashiruddin bin anas al-mishri al-hanafi, menimba ilmu manthiq, debat, balaghoh dan ‘arud kepada imam badruddin al-aqsara’i, belajar ilmu tafsir kepada ‘alauddin al-bukhori dan belajar ilmu hadist kepada imam abu zur’ah al-iraqi dan imam ibnu hajar al-asqolani.
Beliau sudah mendapatkan restu dari Abu Zur’ah Al-Iraqi untuk menyebarkan ilmu yang telah diperolehnya. Al-mahalli dikenal sebagai pribadi yang memiliki ketajaman insting. Beliau pernah berkata “pemahamanku tidak pernah meleset dan keliru, tetapi hafalanku tidak setajam instingku. Aku hanya menghafal bagian pokok dari setiap kitab yang aku pelajari”. Oleh sebab ke-alimanya beliau hidup dibawah tumpuan problem masyarakat, fatwa-fatwanya menjadi pelita dibagi mereka. Beliau berpofesi sebagai tenaga pengajar di berbagai madrasah yang ada pada saat itu, madrasah yang pernah memanfaatkan tenaganya adalah madrasah mu’ayyadiyah dan barquqiyah.
Al-mahalli adalah ulama produktif, di antara kitab yang selesai beliau karang adalah : syarh jam’ul jawami’, syarh burdatul madih, al-manasik, syarhul-qowaidah li-bni hisyam, syahut-tashil, hasyiyah ala jami’il-mukhtasharat, hasyiyah ala jawahiril-isnawi, syarh as-syamsiyah fil-mantiq, mukhtasharut-tanbih. Dan sebuah kitab tafsir al-quran yang masih belum rampung. Al-mahalli menulis dari surah al-kahfi sampai an-nas dan juga al-fatihah. Dan sisanya diselesaikan oleh muridnya imam jalaluddin as-suyuthi.