Dilema kasta Diakhirat
Akhirat adalah tempat asal kita, atas kehendaknya kita akan hidup kekal disana. Namun yang menjadi problem dalam fikiran adalah, apakah kita akan hidup kekal di surga ataukah dineraka?. Hanya dua tempat yang allah sediakan disana yakni antara surga dan neraka dan itu pilihan bagi kita sebagai musafir di dunia ini. Di dunia kita menanam, di akhiratlah kita akan menikmati buah yang sesungguhnya. Bukan suatu proses yang singkat, kita akan melewati berbagai macam rintangan yang tak kalah mengerikan. kita akan melewati alam barzah, dimana di alam barzah kita akan di hadapkan pada suatu problema yang menakutkan yang kalau kita tidak mampu mengatasinya kita akan tersungkur kedalam lembah kesengsaraan yang memilukan. Setelah setelah fase ini selesai, kita akan masuk pada fase selanjutnya yakni alam akhirat. Disinalah semua perjalanan hidup manusia akan di adili seadil-adilnya, semenjak lahir kedunia ini sampai akhir hayatnya tiba. Semuanya akan jelas disini tanpa ada yang dirugikan maupun yang merugikan. Mulut akan terbungkam dan seluruh anggota tubuh akan mempersaksikan apa yang kita lakukan. Lantas, mau kemanakah kita setelah kita di sodorkan pada panasnya api neraka dan pedihnya siksaan yang akan kita pikul?. Hanyalah amal, syafaat rasulullah dan maghfiroh dari Allah yang kita harapkan.Dijelaskan dalam sebuah keterangan bahwa ketika manusia dibangkitkan dari alam kubur, semua bentuknya tidak sama dengan keadaan kita sekarang yakni akan banyak macamnya, semua itu tergantung amal yang kita lakukan selama kita hidup di dunia. dirwayatkan dari mu’ad bin jabal bahwasanya beliau berkata, “aku pernah bertanya kepada rasulullah SAW. Yaa rasul ceritakanlah kepadaku tentang ayat ini? يَوْمَ يُنفَخُ فِي الصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا artinya “yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkala lalu kamu datang berkelompok-kelompok” QS: an-naba’ ayat 18. Setelah rasulullah mendengar pertanyaan muad bin jabal, rasulullah menangis hingga air matanya membasahi baju yang dikenakannya, setelah itu beliau menjawab, yaa mu’ad kamu bertanya kepadaku tentang masalah yang sangat besar. Nanti ummatku akan digiring ke padang mahsyar menjadi 12 golongan.
Golongan yang pertama, mereka digiring dari kuburnya dalam keadaan tidak mempunyai kedua tangan dan kaki, kemudian datang suara dari arahNya, “mereka itulah orang-orang yang selalu menyakiti tetangganya, maka itulah balasan bagi mereka, sedang tempat kembalinya adalah neraka. Sebab firman Allah SWT.
وَ الْجارِ ذِي الْقُرْبى وَ الْجارِ الْجُنُبِ
Artinya : “dan tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh”.An-Nisa, 36
Golongan yang kedua, mereka digiring dari kuburnya dalam keadaan menyerupai babi, kemudian datang suara dari arahNya, “mereka itulah orang-orang yang selalu menunda-nunda (lalai) waktu sholatnya, maka itulah balasan bagi mereka, sedang tempat kembalinya adalah neraka. Sebab firman Allah SWT.
الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ
Artinya : “Maka celakalah orang-orang yang salat!Mereka yang lalai dalam salat mereka”. Al-Ma’un, 4-5
Golongan yang ketiga, mereka digiring dari kuburnya dalam keadaan perutnya besar bagaikan gunung, kemudian datang suara dari arahNya, “mereka itulah orang-orang yang tidak mau membayar zakat, maka itulah balasan bagi mereka, sedang tempat kembalinya adalah neraka. Sebab firman Allah SWT.
وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ
Artinya : “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak” At-Taubah, 34.
Golongan yang keempat, mereka digiring dari kuburnya dalam keadaan mulutnya mengalir darah, kemudian datang suara dari arahNya, “mereka itulah orang-orang yang selalu berucap bohong ketika mereka bertransaksi, maka itulah balasan bagi mereka, sedang tempat kembalinya adalah neraka. Sebab firman Allah SWT.
إِنَّ الَّذِينَ يَشْتَرُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَأَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيلًا
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit” ali imran, 77.
Golongan yang kelima, mereka digiring dari kuburnya dalam keadaan berbau busuk, kemudian datang suara dari arahNya, “mereka itulah orang-orang yang diam-diam melakukan kemaksiatan ia lebih takut kepada manusia daripada takut kepadaNya, kemudian mereka mati, maka itulah balasan bagi mereka, sedang tempat kembalinya adalah neraka. Sebab firman Allah SWT.
يَسْتَخْفُونَ مِنَ النَّاسِ وَلَا يَسْتَخْفُونَ مِنَ اللَّهِ وَهُوَ مَعَهُمْ
Artinya : “mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka” An-Nisa, 108
Golongan yang keenam, mereka digiring dari kuburnya dalam keadaan di potong lehern dan punggungnya, kemudian datang suara dari arahNya, “mereka itulah orang-orang yang menyaksikan terhadap kebohongan orang lain, maka itulah balasan bagi mereka, sedang tempat kembalinya adalah neraka.
Golongan yang ketujuh, mereka digiring dari kuburnya dalam keadaan tidak mempunyai lidah, mengalir dari mulutnya nanah dan darah, kemudian datang suara dari arahNya, “mereka itulah orang-orang yang tidak menghalangi dirinya untuk bersaksi, maka itulah balasan bagi mereka, sedang tempat kembalinya adalah neraka. Sebab firman Allah SWT.
وَلَا تَكْتُمُوا الشَّهَادَةَ ۚ وَمَنْ يَكْتُمْهَا فَإِنَّهُ آثِمٌ قَلْبُهُ
Artinya : “dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian”. Al-baqarah, 283
Golongan yang kedelapan, mereka digiring dari kuburnya dalam keadaan menekukkan kepalanya dan kaki mereka berada di atas kepala mereka, kemudian datang suara dari arahNya, “mereka itulah orang-orang yang melakukan zina dan belum sempat bertaubat, maka itulah balasan bagi mereka, sedang tempat kembalinya adalah neraka. Sebab firman Allah SWT.
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Artinya : Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk”. Al-isra’, 32
Golongan yang kesembilan, mereka digiring dari kuburnya dalam keadaan hitam wajahnya dan perutnya dipenuhi api, kemudian datang suara dari arahNya, “mereka itulah orang-orang yang memakan harta anak yatim dengan cara dholim, maka itulah balasan bagi mereka, sedang tempat kembalinya adalah neraka. Sebab firman Allah SWT.
إِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَى ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ نَارًا وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًا
Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). An-nisa’, 10.
Golongan yang kesepuluh, mereka digiring dari kuburnya dalam keadaan sekujur tubuhnya menderita penyakit judzam dan belang, kemudian datang suara dari arahNya, “mereka itulah orang-orang yang menentang, menggertak, berkata kotor dan menyakiti hati kedua orang tuanya, maka itulah balasan bagi mereka, sedang tempat kembalinya adalah neraka.
Golongan yang kesebelas, mereka digiring dari kuburnya dalam keadaan buta mata dan buta hatinya, kemudian datang suara dari arahNya, “mereka itulah orang-orang yang senang atau terus-menerus mengonsumsi minum-minuman keras, maka itulah balasan bagi mereka, sedang tempat kembalinya adalah neraka. Sebab firman Allah SWT.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan”. Al-maidah 90
Golongan yang keduabelas, mereka digiring dari kuburnya dalam keadaan, wajahnya bagaikan malam bulan purnama dan dia akan melintasi shirath secepat kilat menyambar, kemudian datang suara dari arahNya, “mereka itulah orang-orang yang senang beramal baik, menjauhi maksiat, menjaga sholat lima waktu dan mati dalam keadaan bertaubat, maka itulah balasan bagi mereka, sedang tempat kembalinya adalah neraka.