Dunia dan manusia berjalin satu dimana ia dilahirkan dan disitu pula ia dihidupkan. Di sana tempatnya bergerak dalam berusaha mencari rezeki. Dan itu pulalah kampung tempat beramal untuk menanti hari akhirat dimana segala amalnya itu dipertimbangkan dan diberi ganjaran baik atau buruk, menempati surga atau neraka.
Oleh karena dunia inilah tempat pertemuan segala perbuatan, tempat ujian semua rencana serta alam pikiran dan tempat persaingan rasa kata serta rasa perbuatan dan iapun merupakan cakrawala dimana terdapat daya tarik yang merayu-rayu, maka para malaikat membantah ketika manusia akan ditempatkan diatas muka bumi ini seolah-olah mereka merasakan, bahwa dunia ini penuh dengan sifat dengki hasut, permusuhan, perang antara yang satu dengan yang lainnya dan banyak lagi. Mengenai ini Allah berfirman didalam Alquran, yang artinya : “Dan (ingatlah) tatkala tuhanmu berkata kepada malaikat : sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang kholifah di muka bumi ”. mereka berkata : “apakah engkau akan jadikan di dunia itu makhluk yang akan berbuat bencana dan menumpahkan darah, sedangkan kami berbakti dengan memuji-Mu?” Ia berkata : “sesungguhnya aku amat mengetahui apa yang kalian tidak ketahui”. (Al-Baqarah : 30).
Ayat ini sedikit banyak menyinggung sifat-sifat manusia yang oleh ayat-ayat yang lainpun telah dijelaskan, tapi sekalipun demikian, manusialah yang mendapat pilihan untuk menduduki bumi Allah ini. Manusia yang pertama yang menduduki muka bumi ini adalah Adam dan Hawa setelah mereka dikeluarkan dari surga : yang berarti mereka telah lebih dahulu mersakan kemewahan firdaus itu. Soal ini telah pasti menurut rencana Allah yang menentukan, bahwa tempat hidup pertama manusia itu adalah surga dan mereka akan kembali ke surga ini, tetapi melalui satu proses ujian yang memerlukan segala tenaga kerja dan usaha untuk mendapatkan ganjaran yang telah dipersiapkan itu. Surga telah dijadikan tempat tinggal pertama bagi bapak dan ibu kita (adam dan Hawa). Ini untuk membuktikan, bahwa surga itu bukanlah hanya hayal belaka, tetapi adalah satu tempat yang telah dipersiapkan lebih dahulu dan nyata adanya.
Maka, manusia dengan adanya surga, harus menetukan sikap hidupnya. Sekalipun tekad kepercayaan adalah soal yang sangat penting, namun ekonomi yang mengikat manusia dan dunia ini. Dari itu islam tidak melepaskan masalah ini tanpa menunjukkan jalan yang perlu di tembus untuk sampai pada sasaran yang dituju.
Sekian pembahasan artikel yang mengulas tentang dunia dan manusia ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.
Sumber tulisan : buku EKONOMI ISLAM karya DR. Fuad M. Fachruddin