Imam adalah seorang pemimpin yang memberi
petunjuk kepada manusia dengan amer Allah sebagai pendampingnya. Dari
dimensi spiritual imamah adalah wilayah terhadap manusia dalam
perbuatan, pemberian petunjuk agar manusia dapat mencapai apa yang
dikehendaki oleh amer Allah swt. Berbeda dengan petunjuk yang
ditunjukkan oleh nabi dan rasul serta orang-orang mukmin. Hal ini
berdasarkan firman Allah swt:
وَ مَا أَرْسلْنَا مِن رَّسولٍ إِلا بِلِسانِ قَوْمِهِ لِيُبَينَ لهَُمْ فَيُضِلُّ اللَّهُ مَن يَشاءُ وَ يَهْدِى مَن يَشاءُ
“Kami tidak mengutus seorang rasulpun,
melainkan dengan bahasa kaumnya supaya ia dapat memberi penjelasan
dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia
kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki.”
(Ibrahim: 4)
وَ قَالَ الَّذِى ءَامَنَ يَا قَوْمِ اتَّبِعُونِ أَهْدِكمْ سبِيلَ الرَّشادِ
“Orang-orang yang beriman itu berkata: Aku akan menunjukkan padamu jalan yang benar.” (Al-Mukmin: 38)
فَلَوْ لا نَفَرَ مِن كلِّ فِرْقَةٍ
مِّنهُمْ طائفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوا فى الدِّينِ وَ لِيُنذِرُوا قَوْمَهُمْ
إِذَا رَجَعُوا إِلَيهِمْ لَعَلَّهُمْ يحْذَرُونَ
“Tidak sepatutnya bagi orang-orang mukmin
itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa setiap golongan dari
mereka beberapa orang tidak pergi untuk memperdalam ilmu agama dan untuk
memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali
kepadanya supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (At-Taubah: 122)
ADS HERE !!!